Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 Days of Activism Againts Gender Violence) adalah kampanye internasional, untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Setiap tahun, digelar beragam kegiatan yang berlangsung dari tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional.
Di era modernisasi saat ini, jangkauan internet semakin meluas hingga ke seluruh dunia. Kekerasan Gender Berbasis Online (KBGO) semakin marak terjadi. Bukan suatu hal yang tabu lagi saat mendengar kabar kekerasan gender online di era saat ini. Sama halnya dengan dunia nyata, di dunia maya pun pelaku kekerasan akan menyerang seseorang berdasarkan gender. Ditambah lagi semua orang menggunakan internet, maka akan semakin besar kemungkinan terjadinya kekerasan berbasis gender online. Seakan-akan melakukan kekerasan adalah suatu hal yang wajar dilakukan dan mudah untuk dimaafkan. Kekerasan gender bukan hanya melibatkan kontak fisik seseorang, namun mengakibatkan gangguan psikologis, rasa terancam, kerugian ekonomi, serta terhambatnya mobilitas sosial.
Menurut Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, terdapat 8 modus KBGO, antara lain pendekatan untuk memperdaya (cyber grooming), pelecehan online (cyber harassment), peretasan (hacking), konten ilegal (illegal content), pelanggaran privasi (infringement of privacy), ancaman distribusi foto/video pribadi (malicious distribution), pencemaran nama baik (online defamation), rekrutmen online (online recruitment). Modus-modus ini sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita, bahkan sering kali kita menjadi target sasaran KBGO. Bentuk modus KBGO pun sangat beragam, seperti penyamaran menjadi keluarga terdekat, penipuan dari layanan e-commerce, hingga peretasan akun sosial media pribadi menjadi modus KBGO.
Dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM, serta menekankan bahwa KBGO merupakan salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan dan pelanggaran HAM. Kampanye 16 HAKTP di Pontianak pada tahun 2022 telah digerakkan oleh Koalisi Muda Kalbar, termasuk LPM Mimbar Untan di dalamnya menggelar beragam rangkaian kegiatan antara lain Diskusi Pedoman Peliputan Kekerasan Seksual, Nonton Bareng & Diskusi mengenai Kekerasan Berbasis Gender Online dan Mimbar Seni.
Maka dari itu, kami Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura (LPM Untan) menganggap penting untuk mengangkat isu mengenai Kekerasan Berbasis Gender Online melalui kegiatan Pemutaran dan Diskusi Film “Asa” dengan tema besar “Pentingnya Memahami Kekerasan Berbasis Gender Online” yang menargetkan kalangan masyarakat secara umum, khususnya kalangan mahasiswa.
- Melaksanakan kegiatan pendidikan bela negara/kewiraan/wawasan nusantara
- Bekerjasama dengan stakeholder di luar Perguruan Tinggi
- Laporan Pemutaran dan Diskusi Film “Asa” (Pentingnya Memahami Kekerasan Berbasis Gender Online)-9dd01d58
- FOTO GEDUNG, RUANGAN, DAN KEGIATAN (Pemutaran dan Diskusi Film “Asa”_ Pentingnya Memahami Kekerasan Berbasis Gender Online)-4df38772